BENING HATI LURUS AMALAN

Seutama-utamanya berdzikir membaca Al-Quran

Minggu, 19 September 2010

STATUS HUKUM MENIKAHI PEREMPUAN AHLI KITAB


TAFSIR SURAT AL-BAQARAH :221
وَلَا تَنْكِحُوا الْمُشْرِكَاتِ حَتَّى يُؤْمِنَّ وَلَأَمَةٌ مُؤْمِنَةٌ خَيْرٌ مِنْ مُشْرِكَةٍ وَلَوْ أَعْجَبَتْكُمْ وَلَا تُنْكِحُوا الْمُشْرِكِينَ حَتَّى يُؤْمِنُوا وَلَعَبْدٌ مُؤْمِنٌ خَيْرٌ مِنْ مُشْرِكٍ وَلَوْ أَعْجَبَكُمْ أُولَئِكَ يَدْعُونَ إِلَى النَّارِ وَاللَّهُ يَدْعُو إِلَى الْجَنَّةِ وَالْمَغْفِرَةِ بِإِذْنِهِ وَيُبَيِّنُ آَيَاتِهِ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُونَ (221)
Terjemahannya:“Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka beriman. Sesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik, walaupun dia menarik hatimu. dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita mukmin) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dari orang musyrik, walaupun dia menarik hatimu. mereka mengajak ke neraka, sedang Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya. dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya (perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran”.
Sebab Turun Ayat
عن مقاتل ابن حيان قال: نزلت في أبي مرثد الغنوى، استأذن النبي صلى الله عليه وسلم في عناق أن يتزوجها، وهي امرأة مسكينة من قريش، وكانت ذات حظ من جمال وهي مشركة وأبو مرثد مسلم، فقال: يا نبي الله إنها لتعجبني، فأنزل الله عز وجل - ولا تنكحوا المشركات حتى يؤمن
Dari Muqatil bin Hayan, ia telah berkata, “Diturunkan berkenaan Mirtsad Al-Ghanawi. Ia memohon izin kepada Nabi saw. perihal seorang tawanan yang hendak ia nikahi. Tawanan tersebut seorang perempuan miskin dari Suku Quraisy berparas cantik akan tetapi seorang musyrik, sedangkan Mirtsad seorang Muslim. Ia berkata, “Wahai Nabi Allah, sesungguhnya paras perempuan itu mengagumkanku”. Maka Allah ‘Azza wa Jalla menurunkan, “Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka beriman.”(Al-Wahidi,t.t.:45).
Penjelasan Eksplisit
( اختلفوا فيها على ثلاثة أقاويل :أحدها : أنها في جميع المشركات الكتابيات وغير الكتابيات ، وأن حكمها غير منسوخ ، فلا يجوز لمسلم أن ينكح مشركة أبداً ، وذكر أن طلحة بن عبيد الله نكح يهودية ، ونكح حذيفة نصرانية ، فغضب عمر بن الخطاب غضباً شديداً ، حتى كاد يبطش بهما ، فقالا نحن نطلق يا أمير المؤمنين ولا تغضب ، فقال : لئن حل طلاقهن لقد حل نكاحهن ، ولكن ينزعن منكم صغرَةً قمأةً .
Mereka berselisih  mengenainya atas 3 pendapat. Pertama: Sesungguhnya  terlarang menikahi semua perempuan musyrik ahli kitab dan selain ahli kitab dan hukumnya tidak dimansukh. Bagi seorang muslim tidak diperbolehkan untuk menikahi perempuan musyrik buat selamanya. Disebutkan bahwa Thalhah bin Ubaidillah menikahi seorang perempuan Yahudi, begitupula Hudzaifah menikahi seorang perempuan nashrani. Maka Umar bin Al-Khathab marah dengan kemarahan yang sangat keras, sehingga nyaris menyiksa keduanya. Keduanya berkata, “Kami hendak menthalaqnya, wahai Amirul Mukminin, jangan Engkau marah!” Umar berkata, “Jika halal menthalaqnya tentu halal menikahinya, mereka benar-benar memenuhi diantara kalian kehinaan demi kehinaan”.
والثاني : أنها نزلت مراداً بها مشركات العرب ، ومن دان دين أهل الكتاب ، وأنها ثابتة لم نسخ شيء منها ، وهذا قول قتادة ، وسعيد بن جبير .
Kedua Ahli Kitab: Sesungguhnya diturunkan ayat tersebut dengan maksud  wanita-wanita musyrik Arab dan penganut Ahli Kitab. Hal itu telah tetap hukumnya dan tidak dihapus sedikitpun. Ini merupakan pendapat Qatadah dan Said bin Jubayr.
والثالث : أنها عامة في جميع المشركات ، وقد نسخ منهن الكتابيات ، بقوله تعالى في المائدة : ) وَالْمُحْصَنَاتِ مِنَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِنْ قَبْلِكُم ( " وقد روى الصلت بن بهرام ، عن سفيان قال : تزوج حذيفة بن اليمان يهودية ، فكتب إليه عمر ابن الخطاب ، خلِّ سبيلها ، فكتب إليه أتزعم أنها حرام فأخلى سبيلها ؟ فقال : لا أزعم أنها حرام ، ولكني أخاف أن تقاطعوا المؤمنات منهن .
Ketiga: Secara umum terlarang menikahi semua wanita musyrik. Sungguh telah dihapus hukumnya diantaranya wanita Ahli Kitab berdasarkan firman Allah dalam Q.S.Al-Maidah, “Dan perempuan-perempuan yang memelihara dirinya dari orang-orang yang diberi kitab sebelum kalian”(Q.S.Al-Maidah:5).Shalt bin Al-bahram telah meriwayatkan melalui Sufyan, ia berkata: Hudzaifah bin Al-Yaman telah menikahi seorang erempuan Yahudi, maka Umar bin Al-Khathab menulis surat kepadanya, “Potong  jalannya!” Khudzaifah balik menyurati Umar, “Apakah Engkau menganggap haram hingga aku mesti memotong jalannya?” Umar berkata, “Aku tidak menganggap haram, tetapi khawatir engkau memilahkan wanita-wanita mukmin karenanya” (Al-Mawardi, An-Nuktu Wa Al-Uyun,I,t.t.:281).

Musyrik tidak identik dengan Ahli Kitab, sebagai bahan analisa komentar berikut ini:
فإن ظاهر لفظ الشرك لا يتناول أهل الكتاب ، لقوله تعالى : { مَا يَوَدُّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَلا الْمُشْرِكِينَ أَنْ يُنَزَّلَ عَلَيْكُمْ مِنْ خَيْرٍ مِنْ رَبِّكُمْ} [البقرة : 105] ، وقال : {لَمْ يَكُنِ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ} [البينة : 1] ففرق بينهم في اللفظ ، وظاهر العطف يقتضي مغايرة بين المعطوف والمعطوف عليه .
Sesungguhnya zhahir lafazh syirik tidak mencakup Ahli Kitab, menurut firman-Nya,   Orang-orang kafir dari ahli Kitab dan orang-orang musyrik tiada menginginkan diturunkannya sesuatu kebaikan kepadamu dari Tuhanmu.”(Q.S.Al-Baqarah:105), dan Dia berfirman, “ Orang-orang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang musyrik “(Q.S.Al-Bayinah:1). Allah membedakan antara mereka dalam satu lafazh, secara nyata perhubungan itu menetapkan perbedaan  yang dihubungkan dengan yang dihubungkan atasnya(Al-Qurthubi,II,2003:69).
{ ولأمة مؤمنة } نزلت في عبد الله بن رواحة كانت له أمة مؤمنة فأعتقها وتزوجها فطعن عليه ناس وعرضوا عليه حرة مشركة فنزلت هذه الآية. [ تفسير الواحدي - الواحدي ].الكتاب : الوجيز في تفسير الكتاب العزيز.166

Sesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik”, diturunkan berkenaan Abdullah bin Rawahah. Ia memiliki seorang hamba sahaya perempuan yang beriman lalu memerdekakannya dan menikahinhya. Orang-orang mencercanya dan member pertimbangan kepadanya agar menikahi perempuan merdeka yang musyrik, maka turunlah ayat ini(Al-Wahidi, Al-Wajiz fi Tafsir Al-Kitab Al-‘Azizi, hlm.166).
وأخرج سعيد بن منصور وعبد بن حميد في مسنده وابن ماجة والبيهقي في سننه عن عبد الله بن عمرو عن النبي صلى الله عليه و سلم قال " لا تنكحوا النساء لحسنهن فعسى حسنهن أن يرديهن ولا تنكحوهن على أموالهن فعسى أموالهن أن تطغيهن وانكحوهن على الدين فلأمة سوداء خرماء ذات دين أفضل "
Dari Abdulah bin Amr dari Nabi saw. beliau bersabdas, “Janganlah kalian menikahi wanita karena kecantikannya, karena boleh jadi kecantikannya  itu mendatangkan kejelekan. Dan janganlah kalian menikahi wanita karena kekayaannya, karena boleh jadi kekayaannya itu mendatangkan kedurhakaan. Tetapi nikahilah wanita karena agamanya. Seorang hamba sahaya yang hitam legam rumpung telinganya beragama adalah lebih utama”(H.R.Ibnu Majah dan Al-Baihaqi, As-Sayuthi, Ad-Dur Al-Mantsur,I,1993:616).
{ وَلاَ تُنْكِحُواْ المشركين حتى يُؤْمِنُواْ } على حرمة تزويج المشرك بالمسلمة ، والمراد بالمشرك هنا كل كافر لا يدين بدين الإسلام ، فيشمل الوثني ، والمجوسي ، واليهودي ، والنصراني ، والمرتد عن الإسلام فكل هؤلاء يحرم تزويجهم بالمسلمة ، والعلة في ذلك أن الإسلام يعلو ولا يُعلى عليه .
“ dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita mukmin) sebelum mereka beriman”. Diharamkan menikahkan seorang musyrik dengan seorang muslimah. Maksud musyrik dalam ayat ini semua orang kafir yang tidak menganut Agama Islam, mencakup penyembah berhala, Majusi, Yahudi, Nasranai dan yang murtad dari Islam. Mereka semua haram dinikahkan kepada seorang muslimah. Adapun motif pengharamannya karena Islam itu tinggi dan tidak ada yang melampaui ketinggiannya(Ash-Shabuni,I,t.t.:126).
فللمسلم أن يتزوج باليهودية أو النصرانية وليس لليهودي أو النصراني أن يتزوج بالمسلمة ، وقد بيَّن الباري جل وعلا السبب بقوله : { أولئك يَدْعُونَ إِلَى النار } أي يدعون إلى الكفر الذي هو سبب دخول نار جهنم ، فالرجل له سلطة وولاية على المرأة ، فربما أجبرها على ترك دينها وحملها على أن تكفر بالإسلام ، والأولاد يتبعون الأب فإذا كان الأب نصرانياً أو يهودياً . ربّاهم على اليهودية أو النصرانية فيصير الولد من أهل النار .
Bagi seorang muslim diperkenankan menikahi perempuan Yahudi atau Nasrani, sedangkan bagi seorang lelaki Yahudi atau Nasrani tidak diperkenankan menikahi seorang muslimah. Sungguh telah menerangkan Al-bari, Jalla wa ‘Ala sebabnya berdasarkan firman-Nya, “. mereka mengajak ke neraka” , maksudnya mengajak kepada kekufuran yang ia menjadi sebab masuknya ke dalam neraka Jahanam. Seorang lelaki itu penguasa dan pengurus atas perempuan, adakalanya memaksa perempuan untuk meningalkan agamanya dan membawanya untuk mengkufuri Islam. Sedangkan anak-anak itu mengikuti bapaknya ketika keadaan agama bapaknya Nasrani atau Yahudi. Dia akan mendidik mereka dengan agama yahudi atau Nasrani, maka jadilah anak itu penghuni Neraka(Ash-Shabuni,I,t.t.:126).
(Disampaikan pada Pada Pengkajian Tafsir di Masjid Al-Ittihad Pasanggrahan Endah Ujung Berung Bandung)

Tidak ada komentar: